3.08.2010

memang telornya salah apa? Pembeli cablak: "Mas nasi gorengnya satu, telornya digaplok yah!"

Ceritamu bagaikan dongeng.
Siswa #1: "Eh dengerin gue doong..."
Siswa #2: "Iya gua dengerin, tapi gua sambil tidur."

Banyak iklan...
Pembeli: "Mas, Antangin-nya dong satu"
Mas penjaga kios: "Gak Tolak Angin aja, mbak?"
Pembeli: "Sama aja kan?"
Mas penjaga kios: "Sama aja sih. Cuma kan katanya yang minum itu pinter..."
Pembeli: "Oh... hehehe"
Mas penjaga kios: "Kalo yang bodoh ya minumnya Baygon..."
Stasiun Gambir, didengar pembeli yang menyesal tertawa sebelumnya. "

Teori kimia versi metromini
Ibu penumpang Metromini: "Bang, lagi ngisi bensin kok rokoknya gak dimatiin dulu sih?"
Supir Metromini: "Gak apa-apa, udah biasa."
Ibu penumpang Metromini: "Matiin dulu aja deh bang! Nanti meledak!"
Supir Metromini: "Gak bakal meledak bu, ini solar kok..."
Cileduk, didengar oleh penumpang lain yang baru tahu kalau solar ternyata bukan bahan bakar.


Pertama, bapak harus kerja di sini dulu...
Pelanggan: "Saya mau pesan chicken wings yah, dua porsi..."
Waitress: "Baik pak, tapi meja masih penuh pak, harus waiting list dulu."
Pelanggan: "Oh gak apa-apa, saya cuma mau take home pay kok..."
Restoran Steak di Jakarta, didengar pengunjung lain yang juga ingin menambah isi dompet dengan memesan chicken wing.


Rayuan yang sangat (tidak) maut.
Cowok: "Sayang..."
Cewek: "Iya?"
Cowok: "Kalo aku jadi asbak, kamu jadi apanyaa?"
Cewek: "Heh? Cita-cita kok jadi asbak? Gak ada cita-cita lain apa?"
Bekasi, didengar oleh seorang teman yang batal mencatat tips dan trik merayu.


Itu pernyataan retoris kan, Bu?
Ibu guru: "Selamat pagi anak-anak!"
Murid-murid: "Selamat pagi, Bu!"
Ibu guru: "Ayo tunjuk tangan siapa yang nggak masuk hari ini."
SMA di Jakarta, didengar oleh sekelas yang ingin mencari tangan siapa yang tidak bertuan.


Jagazlah kebersihan juga.
Anak SMA: "Bang, berenti di Gonz yah.."
Supir Angkot: "Hah, Gons dimana neng?"
Anak SMA: "Yang sekolahan itu bang..."
Supir Angkot: "Ohhh, Gonjaga"
Anak SMA: "Pake 'Z' kali bang..."
Supir Angkot: "Iya, Gonjagaz..."
Pejaten, didengar oleh penumpang angkot yang berharap abangnya langsung tancap gaz.


Kalau saja ekonomi mikro semudah ini.
Pelanggan #1: “Bang, sotonya berapa ?”
Tukang Soto: “Nasinya dicampur apa dipisah ?”
Pelanggan #1: “Campur”
Tukang Soto: “Delapan ribu”
Pelanggan #2: “Saya juga, Bang, berapa ?’
Tukang Soto: “Nasinya dicampur apa dipisah ?”
Pelanggan#2: “Pisah”
Tukang Soto: “Delapan ribu”
Didengar oleh pelanggan lain yang ingin mencoba kalau dibungkus.



Belanjaan lebih penting!
Bapak: "Neng, bantuin angkat belanjaannya dong di motor..."
Anak perempuan: "Siap pak! Tapi ibu kemana? Bukannya bapak tadi pergi sama ibu ke pasar?"
Bapak: "Ada tuh di belakang lagi bayarin parkir,"
Anak perempuan: "Lha, kan bapak sudah sampai rumah?"
Rumah di jakarta, didengar oleh anak perempuan yang langsung buru-buru pergi lagi jemput ibunya yang ketinggalan di pasar.

Iya, biar kalau haus gampang; colok sedotan aja.
Pria #1: "Wah... bagus nih jaket, tebel... Waterfull ya?"
Lift perkantoran di Tendean, didengar penumpang lain yang ingin menusukan jarum ke jaket itu.

Semua tergantung perspektif sih...
PRT: (masuk lift, dan setelah lift turun untuk beberapa saat) "Waduh! Ini turun ya? Duh saya salah!" (panik)
Penghuni: "Lho, emang mbak mau kemana?"
PRT: "Mau ke basement."
Apartemen di Harmoni, didengar seluruh penumpang lift yang merasa sumber gravitasi langsung berubah.

No comments:

Post a Comment