12.11.2009

ESKAVATORIA bertemu INSTRINSIK

aku punya sekantung sampah kertas penuh retorika
ku coba menyusun menjadi cerita dilematika
ada surya pecah di angkasa
berkolaborasi dengan pemuda peruk petaka
lalu apa daya, lalu mujab ambil di hilir
alunan nada petir berkecamuk
rongga bernapas tak kunjung getir
dan sampai pada akhir kisahnya
aku menyebutnya dengan nama
ESKAVATORIA

sekejap ruangan ini menjadi sangat berisik
masih terdengar kau petik 6 senar bersuara sonar dengan sangat apik
kritisnya lirik membuatnya terkesan enerjik
fokuspun terpusat pada satu titik
menyimak dengan seksama sang peramu nada nada
INSTRINSIK

No comments:

Post a Comment